Selasa, 22 Desember 2015

KOLORIMETER LOVIBOND

KOLORIMETER LOVIBOND


Prinsip Kerja Kolorimeter


               Kolorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui konsentrasi suatu zat yangdidasarkan pada tercapainya kesamaan warna antara larutan sampel dan larutan standar, dengan menggunakan sumber cahaya polikromatis dengan detektor mata.

Cara penggunaan Kolorimeter Lovibond

  1. Sebelum menggunakan Kolorimeter lovibond  pastikan bahwa keadaan alat masih normal, ada 2 tabung  Nessler  dan tersedia sumber listrik.
  2. Preparasi sampel dan Preparasi Blanko.
  3. Masukkan sampel dan blangko pada tabung  Nessler.
  4. Buka tempat tabung  Nessler .
  5. Letakkan kedua tabung  Nessler pada Colorimeter lovibond bagian kiri untuk blangko dan sebelah kanan untuk sampelKemudian pasang Diskomparator yang sesuai dengan sampel yang diuji.
  6. Hubungkan Kolorimeter lovibond dengan sumber listrik kemudian tekan tombol power ON, maka lampu akan menyala.
  7. Putar diskomparator sampai terlihat warna yang sama antara warna sampel dengan blangko.
  8. Catat angka yang ditunjukkan pada diskomparator.
  9. Apabila terlihat warna sampel lebih gelap, maka dilakukan pengenceran sampai mendapatkan warna yang sesuai.
  10. Apabila pengujian dirasa sudah cukup, maka matikan colorimeter lovibond  dengan cara menekan saklar power off.
  11. Cabut aliran listrik.
  12. Simpan alat dalam kondisi bersih.

Cara Perhitungan


  • Misal pada diskomparator  terlihat 0,04 itu berarti bahwa  nitrit  yang terkandung dalam sampel sebanyak 0,04 mg dalam 50ml.
  • Apabila dikonversi  kedalam satuan ppm (mg/1000 ml)
               0,004 mg / 50 ml = x / 1000 ml
                           50  . x     =  0,04 . 1000
                                  X     = 40 / 50
                                  X     =  0,8 ppm
    • Jadi kadar nitrit dengan metode colorimeter  yang terdapat pada sampel sebanyak 0,8 ppm
  •  Apabila dilakukan pengenceran maka hasil perhitungan dikalikan Faktor pengencer (FP).
                        Misal mengambil 25ml dijadikan menjadi 50 ml, berarti FP=2
                        Hasil perhitungan = X . FP = 0,8 ppm . 2 = 1,6
                        Jadi konsentrasi nitrit yang terkandung sebesar 1,6 ppm

Senin, 21 Desember 2015

Penentuan rotasi spesifik dan kadar gula dengan polarimeter

Penentuan rotasi spesifik dan kadar gula dengan polarimeter


A . Tujuan
1.       Siswa akan dapat mengidentifikasi cara kerja polarimeter
2.       Siswa akan dapat menggunakan polarimeter untuk menganalisa bahan secara fisikokimia


B . Dasar Teory
                Polarisasi adalah peristiwa perubahan arah getar gelombang cahaya yang acak menjadi satu arah getar . polarimetri adalah suatu cara analisa yang di dasarkan pada pengukuran sudut putaran (optical rotation) cahaya terpolarisir oleh senyawa yang transparan dan optis aktif apabila senyawa tersebut dilewati oleh sinar monokromatis yang terpolarisir tersebut.

                Senyawa optis aktif adalah senyawa yang dapat memutar bidang getar sinar terpolarisir. Zat optis ditandai dengan adanya atom karbon asimetris atau atom C kiral dalam senyawa organic, contoh : kuarsa (SiO2) , fruktosa , dll .

                Sedangkan yang di maksud dengan cahaya terpolarisir adalah senyawa yang mempunyai satu arah getar dan arah getar tersebut tegak lurus terhadap arah rambatnya .
Prinsip dasar polarimetris ini yaitu pengukuran daya putar optis suatu zat yang menimbulkan terjadinya putaran bidang getar sinar terpolarisir . pemutaran bidang terpolarisir oleh senyawa yang optis aktif ada 2 macam , yaitu                               :
1.       Dextro rotary (+) , jika arah putarnya kearah kanan atau sesuai dengan arah putar jarum jam.
2.       Levo rotary (-) , jika arah putarnya ke arah kiri atau berlawanan dengan arah putar jarum jam.


C . Alat Dan Bahan
·         Alat
  • Polarimeter
  • Labu takar
  • Test plate
  • Vortex
  • Alat-alat dari kaca

·         Bahan
  • Larutan gula sampel dan standar gula
  • Air suling bebas ion
  • Na2Co3
  • Indicator pp 1%


D . Cara Kerja

1.   Pembuatan larutan D-glukosa

a.       10 gram glukosa (tepat) dilarutkan dalam 85 ml air suling dalam labu takar 100 ml.
b.      Tambahkan setetes demi setetes larutan bubuk na2co3 / nh4oh pekat
c.       Penambahan diakhiri bila tetes larutan tersebut akan memberikan warna merah bila dibubukkan pada 2 tetes larutan indicator pp yang berada pada lempeng penguji (test plate)
d.      Akhirnya di encerkan larutan tersebut dengan air suling sampai tanda tera kemudian di gojog.

2.      Persiapan polarimeter

a.       Bersihkan tabung contoh dengan air suling (dua kali).
b.      Isilah penuh tabung contoh dengan air suling , lalu tutuplah .
c.       Tempatkan tabung contoh pada polarimeter semestinya
d.      Putarlah analisator sedemikian rupa sehingga tampak atau didapat suatu bayangan lingkaran terang pada alat pengintai nya.
e.      Tekan tombol zero pada polarimeter.

3.      Pengukuran protasi spesifik D glukosa

a.       Buatlah larutan glukosa dengan konsentrasi 5 gram / 100 ml
b.      Kemudian masukkan ke dalam refrigenerator sampai suhu 20 c
c.       Cucilah tabung contoh dengan air suling (dua kali)
d.      Isilah tabung contoh dengan larutan D glukosa di atas
e.      Teralah sudut putar terukur seperti di atas
f.        Hitung rata – rata pengukuran derajat rotasi
g.       Hitung rotasi spesifiknya


Perhitungan               :

[α] = α . 100
       d . C

[α]                      : rotasi spesifik
α                           : rotasi sampel
d                           : panjang tabung ( dm )
C                          : konsentrasi ( gram / 100 ml )